Tidak Sekadar Menulis, Berikut 5 Cara Penulisan Buku Biografi yang Baik agar Menarik Dibaca

penulisan buku

Apakah Anda pernah membaca buku biografi pahlawan yang hidup di masa lalu? Dengan rangkaian peristiwa yang cukup rinci, mungkin menimbukan pertanyaan bagi beberapa orang. Bagaimana bisa buku tersebut ditulis dengan rinci sedangkan tokoh dalam buku itu sudah tidak lagi ada? Sebenarnya, penulisan buku biografi tidak harus memperoleh data dari tokoh secara langsung, melainkan dapat menggunakan narasumber lain yang memiliki kedekatan dengan tokoh.

Data dapat diperoleh dari tulisan-tulisan yang sudah ada apabila tokoh tersebut merupakan orang terkenal. Namun, untuk data autentik dapat diperoleh dari kerabat tokoh. Dengan begitu, penulisan kisah hidup tokoh dapat lebih akurat walaupun tidak sama persis dengan data yang diberikan langsung oleh narasumber utama, yaitu tokoh biografi itu sendiri.

Penulisan Biografi Modern

                Tren memiliki buku biografi bagi tokoh-tokoh terkenal sepertinya juga banyak dipraktikan oleh pebisnis. Tujuannya tidak lain adalah membangun personal branding yang baik serta menarik. Terlebih, dengan kemajuan teknologi komunikasi, proses pemerolehan data jauh lebih mudah sehingga pengerjaan biografi jadi lebih cepat. Selain menggali data untuk penulisan, berikut langkah-langkah lengkap penulisan buku biografi.

Menentukan Tujuan Penulisan

Menentukan tujuan penulisan buku biografi sangat penting. Biasanya, seseorang membuat buku biografi tidak hanya sebatas untuk mengabadikan kisah hidup, melainkan ada beberapa tujuan seperti membangun personal branding, catatan prestasi, atau warisan untuk generasi selanjutnya. Menentukan tujuan penulisan juga berkaitan dengan target pembacanya.

Misalnya, seorang pebisnis yang menulis biografinya dengan menyoroti kesuksesan kariernya maka tujuan penulisan biografi tersebut tidak lain adalah sebagai penyebar luasan ilmu bisnis. Walaupun dalam buku tersebut tidak semua bagian berisi kesuksesan kariernya, melainkan kisah perjuangan untuk menggapainya juga.

Mengambil Data Sebanyak-banyaknya

                Langkah selanjutnya adalah pengambilan data oleh penulis. Data diperoleh dari narasumber langsung atau orang terdekat seperti keluarga atau relasi serta kolega. Pengambilan data sendiri diutamakan menggunakan teknik interview. Saat ini, interview dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja menggunakan perangkat digital.

Penulis harus mengambil data sebanyak mungkin agar penulisan buku dapat dilakukan dengan maksimal. Selain itu, membuat catatan narasumber pendukung seperti teman atau kerabat tokoh juga diperlukan. Di sisi lain, narasumber dari harus memberikan data dengan jelas. Misalnya, timeline peristiwa yang runtut dan juga detail peristiwa yang terjadi.

Pemilahan Data

                Proses berikutnya adalah pemilahan data. Data yang diperoleh tentu tidak semua dapat menjadi bahan penulisan buku biografi. Tokoh utama dalam biografi tersebut dapat menentukan apa saja yang ingin ditulis dalam buku. Penentuan itu berupa peristiwa penting, waktu kejadian, dan tokoh yang terlibat. Hal itu berkaitan dengan data yang akan digunakan dalam penulisan biografi.

Selain itu, pada tahap ini narasumber dapat menentukan bagian menarik serta penting dalam kisah hidupnya untuk ditulis dalam buku. Penulis juga harus memiliki kepekaan terhadap daya tarik tokoh yang wajib dimunculkan dalam buku. Misalnya, kata-kata khas dari tokoh tersebut atau dapat juga menceritakan kebiasaan unik yang berpotensi menarik perhatian pembaca.

Proses Penulisan

                Setelah data terkumpul dan sesuai, penulis dapat mulai mengerjakan buku tersebut. Diawali dengan pembuatan kerangka tulisan berupa outline atau daftar isi sementara dan kemudian dilanjutkan dengan penulisan naskah. Penulisan naskah sendiri dilakukan perbab agar memudahkan ketika narasumber melakukan koreksi.

Dalam proses penulisan buku biografi diperlukan juga sebuah target. Tujuannya agar buku tersebut dapat segera diterbitkan. Penulis dan narasumber dapat berdiskusi sesuai dengan waktu yang ditentukan sebelumnya. Perlu diketahui bahwa proses penulisan tidak dapat dilakukan dengan sekejap mata. Umumnya, untuk penulisan satu buku biografi membutuhkan waktu sekitar satu hingga dua bulan.

Koreksi dari Narasumber

                Dalam penulisan buku biografi, keakuratan konten menjadi yang utama. Penulis yang telah mengembangkan data dari narasumber masih berpotensi melakukan kesalahan. Oleh karena itu, diperlkukan koreksi langsung dari narasumber. Seperti yang dijelaskan di poin sebelumnya, penulis dapat menyerahkan naskah perbab atau bagian kepada narasumber. Selain lebih efektif, revisi yang dilakukan penulis juga lebih ringan.

Kerja sama narasumber sangat diperlukan dalam hal ini. Misalnya, segera memberikan feedback agar penulis dapat melakukan revisi secepatnya. Koreksi naskah juga tidak dapat diwakilkan karena yang tahu persis peristiwa dalam naskah tersebut adalah narasumber itu sendiri.

Segera Miliki Buku Biografi Anda

                Setelah mengetahui cara  penulisan buku biografi, tunggu apa lagi? Anda harus segera memiliki biografi Anda sendiri. Namun, Anda perlu memilih jasa penulisan biografi yang tepat agar nantinya buku Anda dapat memuaskan. Pastikan jasa penulis biografi yang Anda pilih kompeten di bidang kepenulisan. Jika Anda membutuhkan jasa penulis profesional, kunjungi https://jasapenulisprofesional.com. Tidak hanya penulisan biografi, bagi Anda yang ingin menuang gagasan lain dalam buku juga dapat menggunakan jasa tersebut.

Bagikan Ke :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to top