Tetap Bisa Deep Work Sekaligus Produktif di Bidang Lain, Bagaimana Caranya?

Di tengah kesibukan dan banjir distraksi digital, banyak orang merasa sulit fokus secara mendalam pada satu tugas penting. Inilah yang memunculkan konsep deep work, yang diperkenalkan oleh Cal Newport dalam bukunya yang terkenal.

Kemampuan untuk bekerja secara fokus dan intens tanpa gangguan adalah definisi singkat dari konsep ini. Tapi, bagaimana jika kita tidak hanya perlu fokus pada satu bidang saja? Bagaimana kita bisa tetap multitasking sekaligus fokus bekerja? Nah, artikel ini akan mengulas cara-cara strategis agar Anda bisa tetap deep work sekaligus produktif!

 

Apa Itu Deep Work dan Mengapa Penting?

Deep work adalah aktivitas profesional yang dilakukan dalam kondisi konsentrasi tinggi tanpa gangguan, yang mendorong kapasitas kognitif hingga batas maksimal. Dalam kondisi ini, Anda tidak hanya lebih fokus, tapi juga bekerja lebih efisien dan kreatif. Inilah alasan mengapa aktivitas ini dianggap sebagai “superpower” di era digital saat ini.

Sayangnya, banyak dari kita merasa sulit menciptakan waktu khusus untuk bekerja secara fokus, karena kita disibukkan dengan multitasking, pertemuan tak berujung, notifikasi media sosial, hingga tanggung jawab lain yang tidak bisa ditunda.

Namun kabar baiknya, deep work bukan berarti Anda harus mengisolasi diri total dari kehidupan lain. Justru dengan strategi yang tepat, Anda bisa tetap produktif di berbagai bidang sembari menjaga rutinitas pekerjaan secara konsisten. Bagaimana caranya?

 

Strategi Tetap Bisa Deep Work Sekaligus Produktif di Bidang Lain

Di zaman sekarang, bukan tak mungkin melakukan dua hal sekaligus sebab ada banyak sekali sistem dan teknologi yang mampu membantu flow pekerjaan kita.

1. Tentukan Prioritas Harian dan Mingguan dalam Metode Deep Work

Langkah pertama untuk bisa menjalaninya dan tetap produktif adalah memiliki sistem perencanaan yang jelas. Buat daftar prioritas yang realistis. Tidak semua hal harus diselesaikan hari itu juga. Sisihkan waktu harian khusus untuk deep work dan waktu lain untuk tanggung jawab lainnya.

Misalnya, Anda bisa menjadwalkan sesi bekerja secara mendalam selama 2 jam di pagi hari, ketika energi dan fokus sedang tinggi. Sisa waktu bisa digunakan untuk menjawab email, rapat, atau pekerjaan administratif lainnya.

2. Gunakan Teknik Time Blocking

Time blocking adalah metode menjadwalkan waktu dalam blok-blok khusus untuk tugas tertentu, termasuk untuk deep work. Dengan cara ini, Anda bisa melindungi waktu fokusmu dari interupsi dan gangguan eksternal.

Contohnya, Anda bisa menetapkan jam 08.00–10.00 sebagai waktu khusus deep work, lalu jam 10.00–12.00 untuk menyelesaikan tugas rumah, dan jam 13.00–15.00 untuk pekerjaan ringan lainnya. Ini membantu otakmu memahami kapan waktunya bekerja dalam mode mendalam dan kapan waktunya beralih ke tugas lain.

3. Pisahkan Ruang Kerja dan Ruang Istirahat

Untuk memaksimalkan fokus, Anda butuh tempat kerja yang minim distraksi. Usahakan untuk memisahkan ruang kerja dengan ruang santai.

Jika tidak memungkinkan secara fisik, buatlah “zona fokus” dengan aturan tertentu misalnya, saat headphone dipakai, artinya Anda sedang dalam sesi bekerja dengan penuh fokus dan tidak bisa diganggu.Hal kecil seperti ini bisa sangat berdampak besar dalam menciptakan kebiasaan deep work yang konsisten.

4. Kuasai Teknik Digital Minimalism

Salah satu musuh utama deep work adalah gangguan digital. Notifikasi ponsel, media sosial, dan kebiasaan scroll tak sadar bisa menghancurkan sesi fokus dalam hitungan detik.

Terapkan prinsip digital minimalism dengan mengurangi konsumsi digital yang tidak penting, batasi penggunaan media sosial, dan atur waktu khusus untuk membuka pesan atau email. Anda bisa menggunakan aplikasi seperti Forest, Freedom, atau Focus Mode untuk membantu menjaga kondisi deep work tetap optimal.

5. Jadwalkan Waktu “Shallow Work” Secara Terpisah

Tidak semua pekerjaan membutuhkan fokus tinggi. Ada yang termasuk dalam shallow work, seperti membalas email, mengisi laporan harian, atau membuat janji temu. Jangan mencampurkan dua jenis pekerjaan ini dalam satu waktu, karena akan mengurangi kualitas fokusmu.

Dengan memisahkan antara deep work dan shallow work, Anda bisa lebih produktif di bidang lain tanpa merasa pekerjaanmu saling tumpang tindih.

6. Manfaatkan Rutinitas Harian

Rutinitas menciptakan prediktabilitas. Ketika Anda terbiasa melakukan teknik ini di jam tertentu, otak akan menyesuaikan diri dan masuk ke mode fokus lebih cepat. Begitu juga dengan aktivitas lain di luar pekerjaan utama seperti mengerjakan tugas rumah, olahraga, atau kegiatan komunitas.

Dengan rutinitas yang teratur, Anda tidak hanya menciptakan ruang untuk deep work, tapi juga membuka waktu untuk hal-hal lain yang juga penting dalam hidup.

7. Gunakan Prinsip 80/20

Prinsip Pareto (80/20) menyatakan bahwa 80% hasil berasal dari 20% usaha terpenting. Gunakan prinsip ini untuk menentukan aktivitas mana yang benar-benar berdampak dan perlu diselesaikan dengan deep work.

Jika Anda tahu bahwa menulis laporan penting atau menyusun strategi bisnis adalah pekerjaan yang memberi dampak besar, maka alokasikan waktu terbaikmu untuk pekerjaan itu. Sisanya bisa dialihkan ke waktu yang lebih santai atau didelegasikan.

8. Terapkan Shutdown Ritual

Untuk menjaga keseimbangan, penting juga tahu kapan harus berhenti. Setelah sesi deep work, lakukan ritual shutdown seperti mencatat apa yang telah diselesaikan, merapikan meja, atau menuliskan tugas untuk besok.

Ritual ini membantu otakmu lepas dari mode kerja intensif dan siap berpindah ke peran lain sebagai orang tua, pasangan, teman, atau individu yang butuh waktu untuk dirinya sendiri.

9. Berani Menolak dan Menyaring Aktivitas

Agar bisa fokus melakukan deep work dan tetap produktif di bidang lain, Anda perlu mengatakan “tidak” pada hal-hal yang tidak selaras dengan prioritas. Tidak semua undangan, permintaan bantuan, atau proyek tambahan harus langsung diterima.

Dengan kemampuan menyaring aktivitas, Anda memberi ruang lebih banyak untuk pekerjaan mendalam dan kehidupan yang seimbang.

Itu dia cara-cara strategis yang bisa Anda gunakan untuk tetap bisa fokus bekerja meski harus multi-tasking sana-sini. Namun, satu pertanyaan yang kerap menjadi perdebatan.

Apakah semua orang cocok dengan metode ini? Jawabannya: ya, tapi dengan pendekatan yang disesuaikan. Tidak semua orang bisa langsung menjalani sesi deep work 4 jam per hari seperti penulis atau peneliti. Namun semua orang bisa melatih otaknya untuk masuk ke kondisi fokus lebih dalam, walau hanya 30–90 menit sehari.

Deep work adalah keterampilan, bukan bakat bawaan. Dengan latihan, siapa pun bisa mengembangkan kemampuan ini dan menikmatinya sebagai bagian dari gaya hidup produktif.

 

Ingin Tetap Deep Work Meski Banyak yang Harus Dikerjakan? Ini Solusinya!

Bukan tak mungkin di era seperti sekarang ini, Anda bisa tetap produktif melakukan banyak hal tanpa menganggu pekerjaan dan tanggung jawab utama. Misalnya saja dalam aspek menulis buku.

Dulu, hanya orang-orang dengan waktu luang saja dan kemampuan menulis yang mampu menerbitkan buku. Namun, sekarang tak lagi seperti itu. CEO yang super sibuk pun bisa menulis buku dengan bantuan jasa penulis profesional. Nah, Anda pun bisa melakukan hal yang sama.

Jika impian menulis sudah bertengger lama di dalam pikiran, maka segera wujudkan impian itu! Bagaimana caranya? Klik https://jasapenulisprofesional.com/ untuk tahu informasi selengkapnya!

Bagikan Ke :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to top