Penulis Pemula Wajib Tahu Cara Menulis Buku Ini!

Di dunia literasi yang terus berkembang, semakin banyak lahir penulis pemula yang bersemangat untuk berkarya. Tidak sedikit dari mereka yang awalnya hanya hobi membaca, lalu merasa terdorong untuk menulis dan membagikan pemikiran atau kisah. Apakah Anda juga salah satunya?

Sebagai penulis baru, wajar jika Anda merasa bingung tentang bagaimana proses menulis buku yang benar. Apakah cukup hanya duduk di depan laptop dan langsung memulai menulis? Ataukah ada langkah-langkah khusus yang perlu dipahami? Jawabannya: ada tahapan penting yang sebaiknya Anda ikuti agar karya Anda tersusun rapi dan layak dibaca.

Panduan Membuat Buku untuk Penulis Pemula

Seperti halnya memasak yang memiliki urutan dalam memasukkan bahan maupun bumbu, menulis juga mempunyai langkah atau cara yang akan membuat tulisan Anda berhasil. Jadi, buku Anda kelak bukan sekadar kumpulan teks, tapi memiliki kualitas yang baik. Berikut ini cara membuat buku untuk penulis pemula yang bisa Anda ikuti!

1. Cari dan Baca Banyak Referensi

Sebelum mulai menulis, langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah mencari sebanyak mungkin referensi yang relevan. Buku-buku referensi ini akan menjadi sumber inspirasi sekaligus acuan untuk memperkaya tulisan Anda. Langkah ini penting bagi penulis pemula maupun veteran sekalipun.

Membaca referensi juga membuat Anda lebih cepat menemukan data saat dibutuhkan. Jadi, meskipun Anda belum membaca semuanya secara mendalam, setidaknya Anda sudah tahu ke mana harus mencari informasi saat diperlukan. Dengan adanya sumber referensi, proses menulis lebih mudah karena sudah banyak bahan tulisan yang diperoleh.

2. Tentukan Writing Goal

Writing goal adalah fondasi penting dalam proses menulis, terutama untuk penulis pemula. Layaknya aktivitas keseharian maupun di ranah profesional, pasti memiliki tujuan besarnya. Dengan menentukan writing goal sejak awal, Anda akan lebih mudah menjaga arah tulisan tetap fokus dan sesuai tujuan.

Dalam proses pra-menulis, Anda perlu menentukan:

  • Siapa target pembaca Anda
  • Apa tujuan Anda menulis buku tersebut
  • Poin-poin besar yang ingin Anda bahas

3. Buat Outline (Kerangka Buku)

Setelah writing goal selesai, langkah berikutnya adalah membuat outline. Outline berfungsi sebagai peta perjalanan menulis Anda: mengatur alur bab demi bab, menentukan pembahasan utama, dan mencatat referensi penting.

Dengan outline, Anda akan menghindari kebingungan saat menulis karena sudah ada panduan apa yang akan ditulis selanjutnya. Selain itu, outline juga membuat buku terasa lebih runtut serta nyaman dibaca.

4. Susun Timeline Penulisan

Banyak penulis pemula yang semangat di awal tetapi menyerah di tengah jalan. Untuk menghindari hal ini, Anda perlu membuat timeline pengerjaan. Timeline akan membantu Anda tetap disiplin dan membuat proses menulis terasa lebih terarah.

Anda bisa menentukan target yang harian, mingguan, atau bulanan untuk jumlah kata atau bab yang harus selesai. Namun, pembuatan target dalam durasi lebih singkat seperti harian akan lebih membantu. Sebab, target yang terlihat besar, menjadi terasa lebih mudah jika dibagi menjadi durasi kecil.

5. Tetapkan Target Selesai atau Terbit

Selain timeline rutin, Anda juga perlu menentukan target besar, misalnya kapan buku Anda harus selesai atau diterbitkan. Anda bisa memilih momen spesial seperti ulang tahun, anniversary pernikahan, launching bisnis, atau momen tertentu sebagai deadline emosional yang memotivasi Anda.

Dengan adanya target selesai, dorongan untuk menulis pasti lebih besar. Akan berbanding terbalik jika tidak mempunyai target, Anda pasti akan lebih santai karena tidak ada tuntutan dari dalam diri. Tidak jarang, pada akhirnya rasa malas untuk menulis pun hadir dan buku itu tidak pernah selesai.

6. Tulis Sesuai Outline

Setelah segala langkah atau proses pra-menulis, waktunya masuk ke inti dari proses pembuatan buku: menulis sesuai outline! Pembuatan outline akan terasa sangat berguna di tahap ini. Titik-titik peta yang sudah Anda buat sebelumnya, saatnya disambungkan satu sama lain dengan konten atau materi yang sesuai.

Ingat, jangan tergoda untuk melenceng jauh dari kerangka yang sudah dibuat. Tetap fokus pada poin-poin yang telah direncanakan agar tulisan Anda tidak bertele-tele, berulang, atau kehilangan arah. Meski perubahan itu wajar terjadi, tapi jangan sampai mengubah terlalu banyak karena itu akan mengacaukan tulisan Anda.

7. Kumpulkan Bahan Pendukung

Saat proses menulis berlangsung, sangat mungkin Anda merasa kekurangan bahan. Ketika itu terjadi, jangan memaksakan diri terus duduk di depan laptop. Sebaiknya, luangkan waktu untuk mencari bahan tambahan, baik melalui buku lain, artikel internet, atau bahkan wawancara dengan narasumber.

Langkah ini sering kali dilewatkan oleh penulis pemula. Mereka cenderung fokus menulis saja dan berpikir ide akan muncul secara perlahan. Padahal, bisa jadi bahan atau materi Anda kurang sehingga masalah tidak terselesaikan hanya dengan menahan diri depan laptop. Selain untuk memperkaya tulisan, bahan pendukung membuat buku lebih berbobot.

8. Lakukan Penyuntingan Setelah Naskah Selesai

Sebelum menyunting, ada syarat yang perlu dilakukan. Syarat itu adalah memberi jeda setelah selesai menulis naskah. Jadi, jangan langsung buru-buru menyunting. Beri jeda beberapa hari hingga seminggu agar Anda bisa membaca naskah dengan “mata baru”. Dengan begitu, Anda akan lebih objektif dalam memandang naskah.

Objektifitas ini berguna untuk menemukan kesalahan ketik, logika kalimat, atau kekurangan dalam alur cerita. Dalam ungkapan lain, tujuan menyunting setelah jeda menulis adalah memungkinkan diri Anda menempatkan diri sebagai pembaca. Tentu, pandangan pembaca berbeda dengan penulis.

9. Kirimkan ke Penerbit Buku

Langkah terakhir bagi seorang penulis pemula adalah mengirimkan naskah ke penerbit. Proses ini bisa memakan waktu berbeda-beda, tergantung prosedur masing-masing penerbit. Jika Anda mengirimkannya ke penerbit mayor, biasanya menunggu jawaban apakah naskah Anda lolos seleksi untuk selanjutnya diproses terbit atau tidak.

Berbeda dengan penerbit indie yang umumnya menerima semua naskah asalkan tidak mengandung unsur SARA. Jika sudah masuk penerbit, naskah siap diproses oleh editor dan eksekutor lain sesuai tahapannya. Setelah setiap tahap selesai, naskah akan dicetak secara massal. Inilah momen membanggakan: karya Anda resmi hadir di dunia literasi!

Cara Aman Menulis Bagi Penulis Pemula

Meskipun tahapan di atas sudah diterapkan, tetap saja ada berbagai variabel lain tidak bisa dihindari yang dapat menghalangi proses pembuatan buku. Misalnya, masalah minimnya waktu karena ada pekerjaan profesional yang menjadi kewajiban Anda pula. Di saat waktu Anda tidak banyak untuk menulis, menyerahkannya pada jasa penulis adalah solusinya.

Namun, tidak semua jasa penulis bisa mewujudkan keinginan Anda terhadap buku yang akan ditulis. Maka dari itu, selektiflah memilih jasa yang tepat. Anda bisa mengecek portofolio buku yang sudah pernah diterbitkan.

Jasa penulis pada http://jasapenulisprofesional.com adalah salah satu jasa profesional dan sudah berpengalaman membantu banyak tokoh untuk mewujudkan bukunya. Mulai dari biografi, autobiografi, bisnis, company history, hingga novel. Jika Anda sebagai penulis pemula masih bingung memulai proses menulis, diskusikan saja dahulu dengan jasa ini.

Bagikan Ke :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to top