Minim Bacaan, Krisis Pengetahuan! Waspadai Tanda-Tanda Darurat Literasi!
Di tengah arus informasi yang deras dan revolusi digital yang makin masif, Indonesia dihadapkan pada sebuah kenyataan bahwa saat ini tengah terjadi darurat literasi! Jika Anda sadari, semakin teknologi berkembang begitu cepat, nyatanya tidak semua orang memiliki kemampuan dasar dalam mengolah informasi.
Anda bisa dengan mudah menemukan orang-orang di sosial media yang masih menanyakan suatu informasi padahal sudah sangat jelas tertulis di bacaan tersebut. Ini membuktikan bahwa kemampuan literasi yang mencakup kecakapan berpikir kritis, berkomunikasi, dan memahami masyarakat Indonesia masih sangat rendah.
Tak hanya terjadi di anak-anak saja, tetapi hal ini juga dirasakan oleh orang dewasa. Untuk itu, guna mengurangi dampak buruk dari darurat literasi, kita perlu memahami seberapa penting literasi di dalam kehidupan manusia!
Apa Itu Darurat Literasi?
Darurat literasi adalah istilah yang merujuk pada kondisi di mana kemampuan literasi masyarakat berada pada titik yang mengkhawatirkan. Data UNESCO pada tahun 2022 menunjukkan bahwa sebanyak 8 juta orang dewasa di Indonesia memiliki kemampuan literasi yang rendah.
Angka yang cukup mengejutkan sebab sebagian besar orang dewasa yang termasuk ke dalamnya berasal dari rentang usia 25-64 tahun. Bahkan UNESCO juga pernah mencatat bahwa sekitar 10% penduduk Indonesia masih mengalami buta aksara.
Namun, lebih dari itu, banyak masyarakat yang meski secara teknis bisa membaca dan menulis, mereka sebenarnya tidak benar-benar memahami apa yang sedang dibaca. Kondisi ini disebut juga dengan istilah illiterate functionally. Maksudnya adalah kemampuan memahami teks yang kompleks, menarik makna masih sangat rendah.
Tak hanya data yang disediakan oleh UNESCO, sebuah penelitian dan survey yang dilakukan oleh Programme for International Student Assessment (PISA) oleh OECD, Indonesia secara konsisten menempati posisi bawah dalam hal literasi membaca, matematika, dan sains.
Sangat menyedihkan bukan? Data di atas menunjukkan bahwa sistem pendidikan dan budaya baca masyarakat Indonesia masih terbilang lemah, serta minimnya dukungan terhadap pengembangan kecakapan berpikir kritis dan literasi yang mana harusnya dilakukan oleh para pemerintah.
Selain itu, masyarakat juga masih belum memahami betul apa pentingnya literasi bagi kehidupan mereka, sehingga tidak tertarik untuk mendalami kemampuan itu. Nah, jika Anda adalah bagian dari orang-orang yang merasa bahwa literasi tak lagi menjadi aspek penting di dalam kehidupan, maka bacalah penjelasan di bawah ini hingga tuntas!
Mengapa Darurat Literasi Sangat Bahaya?
Berdasarkan data-data yang sudah disediakan di atas, Anda setidaknya sudah menyadari betapa menyedihkannya keadaan Indonesia dalam hal literasi. Maka sudah sepatutnya juga Anda memahami mengapa kondisi ini sangat bahaya jika tidak segera diatasi! Mari dimulai dengan isu mengapa literasi penting!
Jika diartikan secara literal, literasi adalah pondasi dari segala bentuk pembelajaran. Tanpa kemampuan ini, individu akan kesulitan menyerap pengetahuan baru dan membuat keputusan yang baik. Selain itu, kemampuan ini menjadi kunci dalam terciptanya masyarakat inklusif dan berdaya.
Lebih jelasnya, kemampuan literasi dapat membantu seseorang dalam:
- Memahami informasi dengan kritis dan tidak mudah terjebak hoaks atau berita bohong.
- Mengakses peluang ekonomi, termasuk dalam dunia kerja dan kewirausahaan.
- Mengambil keputusan bijak, mulai dari pengelolaan keuangan hingga pemilihan pemimpin.
- Berpartisipasi aktif dalam kehidupan sosial manusia.
Dalam konteks ini mengartikan bahwa darurat literasi bukan hanya ancaman bagi individu, tetapi juga bagi ketahanan bangsa. Sekarang coba bayangkan, bagaimana sebuah negara mampu untuk maju dan makmur jika masih banyak masyarakatnya yang buta huruf dan kurang teredukasi masalah literasi?
Faktor Penyebab Munculnya Darurat Literasi
Ada sejumlah faktor yang menyebabkan tingkat literasi di Indonesia masih tergolong rendah, hingga memunculkan kondisi yang mengkhawatirkan seperti darurat literasi. Beberapa di antaranya adalah:
-
Minimnya Akses Bahan Bacaan
Indonesia terdiri dari beribu pulau dan suku, tentu tak semuanya memiliki kondisi yang sama. Beberapa daerah, khususnya terpencil dan terpelosok masih sangat minim dalam hal bahan bacaan.
Sekolah bagi anak-anak saja masih jarang, apalagi perpustakaan umum yang memiliki koleksi buku bagi mereka. Tentu saja hal ini terjadi karena kurangnya pemerataan pendidikan di Indonesia sehingga terjadi ketimpangan.
Namun, akhir-akhir ini sudah cukup banyak komunitas sosial yang mencanangkan aksi dalam penyediaan buku-buku gratis bagi anak-anak di desa terpencil. Meski begitu, aksi ini harus dilakukan oleh banyak orang agar kondisi darurat literasi tidak semakin parah.
-
Budaya Baca yang Belum Tertanam Kuat
Berbanding terbalik dengan anak-anak di pelosok yang kekurangan bahan bacaan, masyarakat di kota-kota justru memiliki akses melimpah terhadap buku. Namun, alih-alih memanfaatkannya, mereka malah lebih banyak menghabiskan waktu dengan perangkat digital seperti gawai dan televisi.
Padahal, dengan kemudahan akses terhadap berbagai bahan bacaan, seharusnya mereka memiliki peluang besar untuk meningkatkan dan melatih kemampuan literasi.
-
Kurikulum Pendidikan
Selain faktor eksternal yang disebabkan oleh kurangnya bahan bacaan dan faktor internal yang menyasar pada budaya membaca, masih ada aspek lain yang mendasari lemahnya literasi pada masyarakat Indonesia, yakni kurikulum.
Di sekolah-sekolah masih banyak kurikulum pendidikan yang menekankan pada hafalan, bukan eksplorasi atau diskusi. Akibatnya, anak-anak tidak mengasosiasikan membaca sebagai aktivitas yang menyenangkan dan penuh makna.
-
Ketimpangan Literasi Digital
Pada era digital seperti saat ini, literasi bukan hanya soal buku fisik melainkan juga kemampuan menyaring informasi dari internet. Sayangnya, masih banyak masyarakat kesulitan membedakan mana informasi kredibel dan mana yang tidak.
-
Kurangnya Peran Keluarga dalam Mendidik Literasi Dini
Faktor terakhir adalah minimnya peran keluarga dalam menanamkan kebiasaan membaca pada anak. Padahal, pendidikan pertama dan utama berasal dari lingkungan rumah. Jika sejak kecil anak sudah dibiasakan membaca, maka besar kemungkinan kemampuan literasinya akan terbentuk dengan baik
Nah, itu dia beberapa faktor penyebab terjadinya darurat literasi di Indonesia. Seperti yang dijelaskan bahwa kondisi ini bisa sangat membahayakan bukan hanya untuk kemampuan diri sendiri melainkan juga kesejahteraan bangsa. Maka penting untuk kita tahu dan melakukan aksi dalam menanggulangi darurat literasi!
Mengatasi Darurat Literasi, Lakukan Cara Ini!
Ada banyak cara yang dapat dilakukan, baik secara individu maupun kelompok, untuk mendorong kemajuan literasi di Indonesia. Salah satu cara yang terbukti efektif sekaligus memberi dampak besar bagi diri sendiri adalah dengan menyediakan bahan bacaan.
Dalam konteks pengembangan diri (self-improvement) dan pembangunan jangka panjang, kemampuan literasi merupakan salah satu warisan paling berharga yang bisa kita tinggalkan untuk generasi mendatang. Literasi membekali anak-anak dengan daya pikir dan kemampuan adaptasi untuk menghadapi masa depan yang penuh ketidakpastian.
Setiap buku yang kita baca, setiap cerita yang kita tulis, dan setiap percakapan bermakna yang kita bangun semuanya adalah bagian dari warisan literasi. Jika kita ingin bangsa ini tumbuh menjadi lebih maju, adil, dan sejahtera, maka menjadikan literasi sebagai prioritas adalah sebuah keharusan.
Darurat literasi bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Ini adalah panggilan bagi kita semua. Salah satu bentuk nyata kontribusi yang bisa kita berikan adalah dengan menerbitkan setidaknya satu buku sepanjang hidup kita. Menulis dan menyebarkan buku sebagai bahan bacaan untuk masyarakat akan membawa dampak positif yang luas.
Namun, tidak semua orang memiliki waktu atau kemampuan untuk menulis buku secara mandiri. Dan hal inilah yang sering kali menjadi penghalang. Tenang, sekarang sudah ada solusinya. Ingin tahu bagaimana kami bisa membantu Anda menerbitkan buku impian Anda? Klik tautan berikut dan temukan jawabannya:
https://jasapenulisprofesional.com/