Menulis Buku Biografi: Peluang Emas Sekaligus Tantangan Seru untuk Penulis
Salah satu genre tulisan yang paling digemari oleh penulis adalah biografi. Salah satu alasannya karena kisah nyata perjalanan hidup seseorang selalu punya daya tarik tersendiri untuk dibagikan kepada dunia. Setiap orang memiliki kisah berbeda satu sama lain sehingga menjadikannya unik. Oleh karena itu, banyak yang ingin menulis buku biografi.
Sebelum mulai, biasanya penulis harus menentukan sendiri siapa tokoh yang kisahnya ingin mereka angkat. Atau terkadang justru ada tokoh yang datang menawarkan kisahnya untuk dituliskan. Umumnya, tokoh yang dipilih atau meminta dituliskan adalah mereka yang telah punya pencapaian besar dalam hidup, baik dari segi pendidikan, bisnis, dan lainnya.
10 Hal Penting Tentang Menulis Buku Biografi
Dalam kedua situasi di atas, menulis buku biografi punya tantangan dan keistimewaannya masing-masing. Mari kita bahas lebih rinci tentang proses, alasan memilih genre ini, sekaligus tantangannya!
1. Menentukan Tokoh yang Akan Ditulis
Sebelum proses menulis buku biografi, penulis harus memilih siapa tokoh yang akan diangkat kisahnya. Ada kalanya tokoh tersebut merupakan sosok inspiratif yang memang ingin diceritakan oleh penulis, dan ada juga situasi ketika tokoh itu sendiri yang mengajukan permintaan untuk dituliskan biografinya.
Jika tokoh sudah memiliki gambaran isi buku, proses menulis biasanya jadi lebih cepat dan terarah. Hal ini membuat langkah awal dalam menulis menjadi lebih mudah dibanding harus mencari dan meminta izin terlebih dahulu.
2. Ketika Tokoh Sudah Punya Gambaran Isi Buku
Jika tokoh yang akan dituliskan sudah siap dengan cerita-cerita penting yang ingin diabadikan, proses pembuatan buku biografi bisa berjalan lebih lancar. Biasanya mereka telah memikirkan alur, ide besar, dan bahkan fokus cerita yang ingin ditonjolkan.
Saat hal-hal tersebut sudah ada, penulis tinggal menggali lebih dalam, melengkapi detail, serta mengolah cerita menjadi narasi yang kuat dan menarik. Ini menjadi keuntungan besar dalam proyek biografi, karena mempersingkat waktu pengumpulan data.
3. Tantangan Saat Harus Mencari Tokoh Sendiri
Berbeda cerita jika penulis yang aktif mencari tokoh untuk menulis buku biografi. Setelah mendapatkan persetujuan dari tokoh, proses penggalian data bisa saja berjalan tidak mulus. Ada kemungkinan sang tokoh belum tahu bagian mana dari hidupnya yang perlu disampaikan atau dianggap penting.
Oleh karena itu, penulis harus lebih kreatif dalam menggali informasi agar hasil tulisan tetap kaya dan mendalam. Di sinilah tantangan dalam menulis biografi. Penulis dituntut memiliki kemampuan di luar menyusun cerita, tetapi juga menjalin komunikasi dengan narasumber atau tokoh agar mendapatkan bahan yang lengkap.
4. Kenapa Banyak Penulis Suka Menulis Biografi?
Menulis buku biografi menawarkan pengalaman unik yang jarang didapat dari genre lain. Bagi sebagian besar penulis, bertemu dan mengenal langsung sosok-sosok hebat yang menginspirasi menjadi pengalaman yang sangat berharga.
Mereka tidak hanya menulis kisah orang lain, tetapi juga membawa pulang banyak pelajaran hidup untuk diri mereka sendiri. Karena itulah banyak penulis merasa bangga dan terhormat ketika diberi kesempatan untuk mengabadikan kisah seseorang. Apakah Anda juga suka pengalaman berharga ini?
5. Bertemu Tokoh Hebat Secara Langsung
Salah satu daya tarik besar dari menulis buku genre ini adalah kesempatan bertemu langsung dengan orang-orang luar biasa. Melihat perjalanan hidup, perjuangan, dan keberhasilan mereka dari dekat memberikan pengalaman emosional yang tidak tergantikan. Interaksi ini juga menularkan energi positif yang bisa membekas lama dalam diri penulis.
Tak jarang, pengalaman bertemu tokoh ini menjadi motivasi tambahan untuk menulis dengan penuh semangat. Maka, profesi penulis khususnya untuk buku biografi dapat dikatakan sangat menarik. Sebab, apa yang didapatkan lebih besar dari sekadar uang atau dana proyek penulisan.
6. Data Sebagian Besar Didapat dari Wawancara
Kelebihan lain dari menulis buku biografi adalah sumber datanya sebagian besar berasal dari wawancara langsung dengan tokoh. Penulis tidak perlu terlalu banyak mencari teori atau referensi akademik sebagaimana dalam buku pengembangan diri atau buku ajar.
Fokus utama dalam proses pengumpulan bahan adalah menggali cerita yang autentik dari si narasumber. Tentu saja, kadang-kadang diperlukan data tambahan dari keluarga, sahabat, atau sumber lain untuk memperkaya cerita. Namun, basis wawancara menjadi kemudahan tersendiri dari berbagai tahapan pembuatan biografi.
7. Menulis Biografi dengan Gaya Novel
Saat ini, buku biografi tak melulu harus ditulis dengan bahasa formal atau narasi kaku. Banyak penulis memilih mengemas biografi dengan gaya novel yang lebih mengalir dan penuh warna. Dengan gaya ini, kisah tokoh menjadi lebih hidup dan menarik untuk dibaca oleh lebih banyak orang.
Salah satu buku biografi/autobiografi yang dikemas dengan gaya novel adalah Jejak Bintang karya Putu Bintang Evelyn Srilakshmi. Meski cerita dikemas dengan bahasa yang mendayu penuh emosi haru, penulis tetap menjaga keakuratan fakta.
8. Pasar Buku Biografi yang Cukup Besar
Salah satu alasan lain kenapa menulis biografi banyak diminati adalah karena genre ini punya pasar yang stabil dan luas. Tokoh yang diangkat tidak harus selebriti besar; asal kisah hidupnya menarik dan mengandung banyak nilai, tetap bisa punya daya tarik kuat di pasar.
Apalagi, jika tokoh tersebut adalah sosok nasional, otomatis pasar buku semakin meluas. Ini menjadi peluang cerah bagi penulis yang ingin karya mereka benar-benar dibaca banyak orang.
9. Tantangan: Banyaknya Bahan yang Harus Dikelola
Namun, perlu diingat, menulis buku biografi juga membawa tantangan. Salah satunya adalah banyaknya bahan cerita yang harus disusun dengan runtut, padat, dan tetap menarik. Karena biografi biasanya menceritakan perjalanan hidup dari masa kecil hingga dewasa, penulis harus pintar-pintar memilih momen-momen yang paling berkesan dan relevan.
Manajemen data dan ketelitian sangat dibutuhkan dalam proses ini. Akan fatal jika ada kesalahan fakta yang disajikan ataupun runtutan cerita. Maka dari itu, penyusunan outline atau kerangka tulisan sangat membantu dalam proses penulisan. Baiknya, penulis tetap meminta persetujuan dari narasumber, baik untuk outline maupun cerita keseluruhan.
10. Tantangan: Turunnya Motivasi di Tengah Proyek
Proyek menulis biografi sering kali membutuhkan waktu lama. Proses yang lama ini bisa membuat turunnya motivasi terjadi kapan saja. Apalagi jika terdapat hambatan dalam pengumpulan data atau kesulitan dalam menyusun cerita. Akan sangat disayangkan jika proyek Anda berhenti begitu saja, terlebih jika itu permintaan dari tokoh langsung.
Untuk mengatasinya, penting bagi penulis menjaga komitmen, membuat target penyelesaian bertahap, dan terus mengingatkan diri akan pentingnya karya yang sedang dibuat. Jika perlu, menggandeng jasa ghostwriter juga bisa menjadi solusi bijak agar buku tetap selesai tepat waktu.
Salah satu jasa ghostwriter yang telah berpengalaman membantu klien menulis buku biografi adalah Alhambra Professional Writer. Dengan tim yang profesional, buku biografi selesai dengan hasil berkualitas. Untuk informasi lebih labjut, Anda dapat mengunjungi https://jasapenulisprofesional.com/ dan melakukan diskusi lebih dahulu.