Biografi Novel: Buku Riwayat Hidup dengan Gaya Fiksi, Simak Keunikannya Berikut ini!
Biografi novel adalah sebuah karya sastra berisi riwayat hidup seseorang yang dikemas menjadi sebuah tulisan bergaya fiksi atau lebih dikenal dengan gaya novel. Biografi seperti ini memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan buku-buku riwayat hidup konvensional yang berbentuk deskripsi narasi.
Walaupun bergaya novel, riwayat hidup yang disajikan dalam buku tersebut tidak berisi khayalan atau imajinasi. Melainkan berdasarkan kisah nyata yang dialami tokoh tersebut. Dari sisi penulis, pengerjaannya memang membutuhkan kretivitas dalam mengelola diksi agar menarik tapi tidak memiliki kesan yang mengada ada.
Ciri biografi novel
Biografi novel dapat dikenali apabila Anda membaca isinya. Alasannya karena dari sisi pengemasan seperti judul dan cover tampak tidak berbeda dengan biografi konvensional. Untuk lebih jelasnya, berikut ciri-ciri utama biografi yang bergaya fiksi atau novel.
Gaya Bahasa Dramatis
Sebelumnya telah disebutkan bahwa gaya bahasa yang digunakan adalah fiksi atau novel, lalu seperti apa penerapannya? Dalam biografi novel, gaya bahasa yang digunakan cenderung dramatis. Peristiwa yang diangkat menjadi konten buku tersebut bisa saja dibumbui dengan beberapa kejadian yang tidak benar-benar terjadi.
Namun, perlu diingat bahwa penambahan tersebut masih dalam taraf normal. Artinya, tidak mengubah esensi dari cerita asli sang tokoh. Ciri ini adalah yang terlihat paling jelas pada sebuah buku riwayat hidup yang bergaya novel. Oleh karena itu, Anda harus membaca isinya untuk mengetahui gaya penulisan yang digunakan.
Diksi Sastrawi
Ciri kedua adalah diksi atau pemilihan kata yang digunakan bersifat estetis. Seperti halnya novel, diksi yang digunakan merupakan pilihan kata yang indah ketika dibaca dan memiliki makna-makna tertentu. Hal ini juga merupakan bentuk pendukung gaya penulisan novel.
Apabila Anda perhatikan, biografi konvensional umumnya menggunakan diksi yang mudah dimengerti dan bersifat denotatif. Tentunya, hal tersebut berbanding terbalik dengan biografi novel yang mengedepankan diksi estetsi dan penggunaan idiom-idiom yang dianggap mendukung cerita.
Penggunaan Majas
Selain diksi, pada buku-buku biografi bergaya novel penggunaan majas juga ditekankan. Majas atau kiasan sering digunakan untuk menggambarkan peristiwa tertentu. Dapat juga untuk memberikan penekanan khusus pada penceritaan. Diksi yang digunakan pun beragam, mulai dari majas perbandingan, sindiran, metafora, dan sebagainya.
Penokohan Terlihat Kontras
Ciri berikutnya mungkin tidak terlihat dengan jelas, yaitu tentang penokohan. Pusat cerita pada buku biografi memang terletak pada tokohnya. Namun, pada biografi novel penggambaran tokoh terlihat sedikit berbeda. Watak tokoh terlihat lebih kontras apabila dibandingan dengan biografi konvensional yang hanya berfokus pada peristiwa-peristiwa yang dialami oleh tokoh.
Sebenarnya, hal tersebut selaras dengan ciri-ciri novel yang memang menekankan pada tokoh dan penokohan. Hanya saja, pada buku-buku biografi tokoh yang diceritakan memang nyata. Selain itu, perbedaan lainnya adalah tidak ditemukan tokoh yang berwatak negatif. Sebab, pada biografi novel tidak ada alur yang berisi konflik dan resolusi.
Keunggulan Biografi Novel
Anda juga perlu mengetahui kelebihan biografi yang dikemas dengan gaya novel. Walaupun belum terlalu populer, ternyata biografi jenis ini memiliki beberapa keunggulan dibandingkan buku riwayat hidup pada umumnya. Berikut beberapa keunggulan dari buku biografi novel.
Memiliki Daya Tarik Lebih
Keunggulan yang pertama adalah memiliki daya tarik lebih jika dibandingkan buku biografi konvensional. Sebenarnya, alasan utama dari pengemasan biografi dengan gaya novel adalah daya tarik isinya yang imajinatif tapi berdasarkan kisah nyata. Hal ini juga merujuk pada fakta bahwa novel adalah genre buku yang paling laris di pasaran. Sebab itu, biografi novel diharapkan memiliki kesan unik dan turut laris di pasaran.
Daya tarik lainnya adalah pengemasan visual yang lebih atraktif. Walaupun terkait desain dapat bersifat subjektif tapi tampilan biografi konvensional memiliki kecenderungan tertentu. Misalnya, pada bagian cover umumnya terpampang tokoh utama yang menjadi pusat penceritaan pada biografi tersebut. Sedangkan pada gaya novel, cover disajikan lebih menarik ,dengan beragam perpaduan desain dan warna.
Pengemasan Amanat Lebih Mudah
Pada penulisan buku riwayat hidup tentunya terdapat amanat atau pesan yang ingin disampaikan pada pembaca. Pada buku biografi konvensional, bagian itu terdapat di bab akhir atau kesimpulan yang memiliki kesan monoton. Sedangkan pada biografi novel, amanat dan pesan dapat disajikan berbeda.
Amanat dan pesan dapat disisipkan pada bagian mana saja dalam narasi. Tidak harus terletak pada kesimpulan atau akhir buku. Sebab, amanat yang disajikan dengan gaya penulisan novel bersifat tersirat. Artinya, pesan-pesan dari tokoh tersebut tidak dituliskan secara langsung tapi pembaca dapat menangkapnya. Itulah alasan mengapa pada biografi gaya novel menyajikan amanat dan pesan lebih fleksibel dan mudah.
Berpotensi Menjadi Buku Best Seller
Salah satu kelebihan yang bisa saja Anda peroleh ketika membuat biografi novel adalah peluang untuk menjadi buku best seller. Hal ini dapat terwujud apabila Anda berniat mengomersialkan buku tersebut. Bukan tanpa alasan, setidaknya terdapat dua alasan mengapa biografi novel dapat berpotensi laris di pasaran.
Pertama, di Indonesia sendiri penggemar buku-buku fiksi sangat besar, misalnya novel, kumpulan cerpen, dan lain sebagainya. Dengan demikian, biografi yang dikemas dengan gaya novel juga berpotensi laris di pasaran karena dikemas dengan gaya penulisan yang sama. Secara isi, yang membedakan keduanya adalah biografi berasal dari peristiwa nyata sedangkan novel bersumber dari imajinasi penulis.
Cara Menulis Biografi Novel
Terdapat beberapa langkah untuk menulis buku biografi novel yang baik. Bagi Anda yang berminat menulis sebuah biografi tokoh idola, dapat menyimak beberapa cara menulisnya berikut ini.
Tentukan Tokoh
Pertama, Anda harus menentukan tokoh yang hendak Anda tulis kisahnya. Tokoh tersebut dapat seorang idola, tokoh berpengaruh, atau bahkan orang terdekat seperti orang tua atau saudara. Setelah itu, Anda harus memastikan ketersediaan tokoh tersebut apakah berkenan kisahnya dibukukan. Khusus tokoh terkenal dan sudah banyak terekspos media tidak perlu izin, asalkan tidak menulis hal yang negatif.
Pengumpulan Data
Setelah menentukan tokoh, selanjutnya adalah mengumpulkan data serta fakta yang dibutuhkan untuk penulisan biografi. Data tersebut meliputi identitas diri, karakter tokoh, pencapaian, prinsip hidup, dan lain sebagainya. Dalam hal ini, Anda perlu memilah data mana yang penting untuk menjadi tulisan dan yang tidak.
Penulisan Biografi
Terakhir adalah proses penulisan. Berdasarkan data yang diperoleh, Anda dapat mulai menulis biografi tersebut. Namun, sebelum itu Anda harus membuat outline buku untuk pedoman penulisan. Setelah outline selesai Anda buat, selanjutnya adalah menulis isi buku sesuai dengan plot yang telah Anda tentukan sebelumnya.
Perlu diingat, penulisan harus konsisten dengan memerhatikan ciri-ciri yang sudah disebutkan di atas. Selain itu, Anda harus konsisten menyajikan bab demi bab tulisan dengan gaya novel. Setelah proses penulisan selesai maka Anda dapat melakukan proses penyuntingan untuk menambah atau mengurangi data yang diperlukan.
Itulah beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk menulis buku biografi novel. Namun, apabila Anda ingin menjadi tokoh yang diceritakan maka Anda dapat menggunakan jasa ghostwriter. Penasaran apa itu ghostwriter? Kunjungi tautan berikut https://jasapenulisprofesional.com