Temukan Cerita Untuk Ditulis dari Hal-Hal di Sekitar Anda! Begini Caranya!

Pernahkah Anda duduk termenung di depan layar kosong, pena di tangan yang hanya dimainkan tanpa tujuan, dan pikiran yang penuh dengan pertanyaan ”Apa yang bisa ditulis hari ini?”. Atau mungkin Anda merasa hidup terlalu biasa untuk dijadikan cerita. Padahal, dunia di sekitar Anda menyimpan begitu banyak cerita untuk ditulis!

Ya! Anda bisa coba untuk mencari cerita-cerita tersebut di sudut-sudut kecil kehidupan yang mungkin Anda lewati begitu saja. Artikel ini akan membantu Anda membuka mata dan hati. Karena sesungguhnya, menulis itu bukan soal menciptakan sesuatu yang besar, melainkan menangkap hal kecil dengan cara yang bermakna.

 

Cara Menemukan Cerita untuk Ditulis dari Hal Sekitar

Terdapat begitu banyak cara yang bisa dilakukan untuk menulis cerita dari kehidupan sekitar Anda. Tetapi, artikel ini akan merangkum dan menyajikan 10 cara yang bisa Anda praktikkan segera. Apa saja?

1. Cerita untuk Ditulis = Mulailah dari Apa yang Anda Lihat Hari Ini

Lihat sekeliling Anda. Meja yang berantakan, hujan yang baru reda, tukang gorengan di ujung jalan, atau kucing tetangga yang selalu tidur di atas motor. Setiap hal punya cerita. Anda hanya perlu melatih kepekaan untuk melihat lebih dalam.

Contoh sederhana adalah hujan. Ia bisa jadi latar cerita romansa, kenangan masa kecil, atau simbol perasaan yang belum selesai. Dari satu elemen biasa, Anda bisa menggali emosi, suasana, bahkan konflik. Menemukan cerita untuk ditulis kadang hanya butuh keberanian untuk berhenti, dan melihat sekitar!

2. Dengarkan Percakapan di Sekitar Anda

Kadang, inspirasi datang dari hal yang Anda dengar. Suara ibu menelpon anaknya di angkot, obrolan santai antara dua sahabat, atau bahkan celotehan anak-anak di taman.

Tulis ulang percakapan itu dengan imajinasi Anda. Tambahkan latar belakang, konflik, atau twist yang tak terduga. Inilah cara sederhana dan menyenangkan untuk menemukan cerita untuk ditulis cukup dengan menjadi pendengar yang baik dan membiarkan cerita berkembang di dalam pikiran.

3. Ambil Potongan Hidup Anda Sendiri

Hidup Anda tidak membosankan. Percayalah. Mungkin Anda tidak sadar karena sedang menjalaninya. Tapi justru dari momen-momen kecil yang Anda alami, Anda bisa membangun cerita yang jujur dan menyentuh.

Apakah Anda pernah merasa takut gagal? Pernah kehilangan? Pernah jatuh cinta diam-diam? Itulah bahan cerita. Cerita untuk ditulis tak selalu harus dramatis—yang penting adalah ketulusan. Tulislah pengalaman Anda. Kadang, dari kejujuran itu, pembaca bisa menemukan pantulan dari hidup mereka sendiri.

4. Buka Album Foto dan Bernostalgia

Ambil waktu sejenak untuk membuka galeri ponsel Anda atau album lama di rumah. Setiap foto menyimpan cerita. Lihat foto Anda di pantai, saat ulang tahun, atau ketika berkumpul bersama keluarga. Apa yang terjadi hari itu? Apa yang Anda rasakan?

Gunakan nostalgia sebagai jembatan untuk menulis. Anda bisa mengembangkan cerita untuk ditulis dari foto itu baik sebagai catatan pribadi, cerpen, atau bahkan puisi. Foto adalah potret waktu yang diam. Menulis membuatnya hidup kembali.

5. Amati Benda-Benda di Sekitar Anda Demi Sebuah Cerita untuk Ditulis

Coba ambil satu benda di dekat Anda sekarang mungkin jam tangan, sepatu, atau cangkir teh. Pikirkan: siapa pemiliknya? Dari mana ia berasal? Apa yang sudah ia lalui?

Menulis dari perspektif benda adalah latihan kreatif yang menarik. Bayangkan jika jam tangan itu bisa bicara, apa kisah yang ia simpan? Dari satu objek sederhana, Anda bisa menciptakan cerita untuk ditulis yang unik dan imajinatif.

6. Tanyakan “Bagaimana Jika?”

Kalimat “bagaimana jika” adalah pintu menuju dunia imajinasi. Cobalah gunakan pertanyaan ini untuk memancing ide:

  • Bagaimana jika seekor kucing bisa membaca pikiran manusia?
  • Bagaimana jika ada orang yang hidup dalam mimpi Anda setiap malam?
  • Bagaimana jika Anda bisa berbicara dengan masa depan Anda?

Dengan satu pertanyaan imajinatif, Anda bisa membuka kemungkinan cerita yang tak terbatas. Cerita untuk ditulis bisa muncul dari keisengan bertanya dan keberanian untuk menjelajahi jawaban.

7. Baca, Tonton, dan Rasakan Cerita Lain

Kadang, inspirasi datang bukan dari melihat keluar, tapi menyerap karya orang lain. Bacalah buku, tonton film, dengarkan podcast atau musik. Perhatikan bagaimana mereka membangun emosi, menciptakan karakter, dan menyampaikan pesan.

Tapi jangan hanya meniru. Biarkan perasaan yang muncul dari karya itu menuntun Anda ke dalam cerita baru. Misalnya, setelah menonton film tentang ayah dan anak, Anda mungkin teringat hubungan Anda sendiri dengan orang tua. Dari situ, Anda bisa mulai menulis.

Ingat, cerita untuk ditulis tidak harus orisinal 100%. Yang penting adalah sudut pandang dan cara Anda dalam menyentuh tema yang mungkin sudah ada, tapi dengan perasaan Anda sendiri.

8. Jangan Takut Mengangkat Cerita Orang Lain

Teman Anda yang sedang merantau, tetangga Anda yang membuka usaha kecil-kecilan, atau kakek yang suka duduk di depan rumah—mereka semua punya cerita. Cobalah berbincang. Dengarkan kisah mereka.

Jika Anda merasa cerita hidup Anda “terlalu biasa”, lihatlah ke luar. Cerita orang lain bisa Anda tuliskan dengan izin, atau Anda kembangkan menjadi tokoh fiksi. Seringkali, cerita untuk ditulis datang dari empati: keinginan untuk memahami dan mengabadikan kehidupan orang lain.

9. Jadikan Emosi Sebagai Kompas

Saat Anda sedih, bahagia, kecewa, marah, atau bingung—itulah momen terbaik untuk menulis. Jangan tunggu tenang. Jangan tunggu waktu luang. Justru saat emosi itu masih hangat, tuliskan.

Bahkan jika Anda tak tahu pasti akan menulis tentang apa, biarkan emosi itu membimbing Anda. Kadang, dari satu paragraf curahan hati, Anda akan menemukan cerita untuk ditulis yang lebih besar. Cerita yang datang dari rasa, selalu terasa lebih hidup.

10. Beri Ruang untuk Cerita Menemukan Anda

Akhirnya, kadang kita terlalu sibuk mencari hingga lupa memberi ruang untuk diam. Ambil waktu berjalan kaki sendirian, duduk tanpa ponsel, atau sekadar memandang langit. Dalam kesunyian itu, ide-ide sering muncul perlahan.

Percayalah, cerita untuk ditulis akan menemukan Anda ketika Anda siap mendengarnya. Jangan paksakan. Kadang, yang Anda butuhkan bukan teknik atau teori, tapi kepekaan dan kesediaan untuk benar-benar hadir di dunia sekitar Anda.

 

Cerita Itu Dekat, Asal Anda Mau Melihat

Tak perlu pergi jauh untuk mencari ide. Cerita untuk ditulis bisa lahir dari secangkir kopi, percakapan sore, atau detak hati Anda sendiri. Yang Anda perlukan adalah keberanian untuk memperhatikan, dan kesediaan waktu untuk menuliskannya.

Ingat, cerita bukan tentang hebat atau tidaknya hidup Anda, tapi bagaimana Anda menyentuh pembaca dengan kejujuran dan makna. Jadi, sekarang… coba tengok sekeliling Anda. Apa cerita pertama yang ingin Anda tulis hari ini?

Menengok di pasaran, banyak sekali buku-buku yang lahir dari hal-hal di sekitar kita. Berangkat dari pengalaman saja, sudah bisa menghasilkan 1-2 buku. Bahkan, tak sedikit penulis yang memulainya dari cerita sederhana sehari-hari, lalu berkembang menjadi karya inspiratif yang mengubah hidup banyak orang.

Tapi faktanya, tidak semua orang punya waktu, energi, atau kepercayaan diri untuk menuangkan cerita mereka sendiri ke dalam bentuk tulisan. Di sinilah peran ghostwriter menjadi dibutuhkan.

Melalui bantuan dari ghostwriter, Anda bisa melahirkan banyak karya tanpa harus repot memikirkan bagaimana proses panjangnya memengaruhi produktivitas Anda di bidang lain. Misalnya, Anda adalah seorang professional di bidang finance yang sudah malang melintang di pekerjaan ini selama lebih dari 20 tahun.

Anda ingin menulis sebuah buku yang berawal dari pengalaman dan kisah pribadi Anda, atau mungkin cerita lucu di kantor tempat Anda bekerja. Namun, karena tanggung jawab di pekerjaan yang tak bisa ditinggal, Anda jadi menyerah dengan mimpi menulis buku itu.

Maka, ini sudah saatnya Anda untuk beralih kepada Alhambra Professional Writer. Kami yakin, permasalahan dan mimpi Anda akan tersolusikan. Simak informasi selengkapnya dan wujudkan cerita untuk ditulis hanya dengan https://jasapenulisprofesional.com/.

Bagikan Ke :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to top