Blurb Atau Sinopsis? Jangan Sampai Salah! Temukan Perbedaannya di Sini!
ian ini
Bagi Anda yang menyukai dunia literasi, pasti mengenal beberapa struktur buku. Misalnya, halaman judul, kata pengantar, daftar isi, prolog, epilog, lampiran, sampul, dan lain-lain. Selain itu, di dunia penerbitan, kita sering juga mendengar istilah “blurb” dan “sinopsis.” Apakah Anda tahu bedanya?
Faktanya, masih banyak orang yang belum memahami perbedaan keduanya. Sering kali salah atau terbalik menyebutnya. Di sini kita akan membedah perbedaan kedua istilah tersebut agar tidak lagi terjadi salah sebut. Mari awali dengan membahas pengertiannya satu per satu.
Apa Itu Blurb?
Secara pengertian, blurb adalah deskripsi singkat yang dirancang untuk menarik perhatian pembaca. Dapat dikatakan ini adalah tulisan promosi, yaitu kalimat pemikat yang memperkuat alasan kenapa orang harus membeli buku tersebut. Umumnya, tulisan ini terletak di sampul belakang buku.
Ia berperan sebagai “iklan kecil” yang menyajikan esensi buku dalam beberapa kalimat padat. Tujuannya untuk membangkitkan rasa penasaran dan mengundang pembaca agar segera mulai membacanya. Di samping itu, blurb juga menjadi sarana untuk menonjolkan keunikan dan nilai jual sebuah buku tanpa mengungkap seluruh alur cerita.
Sampai di sini, sudahkan Anda mulai bertanya-tanya apa selama ini salah menyebut tulisan di sampul belakang sebagai sinopsis? Apa semua tulisan di sampul belakang hanya memiliki satu istilah? Anda akan mengetahui nanti ketika membahas lebih dalam tentang sinopsis.
Apa Itu Sinopsis?
Meski sudah dijelaskan mengenai blurb, mungkin ada pertanyaan yang tertinggal tentang bedanya dengan sinopsis. Pada dasarnya, sinopsis adalah tulisan yang mencakup keseluruhan cerita atau isi buku. dalam versi lebih padat. Misalnya pada buku novel, sinopsis yang dibuat harus mencakup alur, plot, latar, dan tokoh, hingga akhir dari cerita.
Tulisan dengan cakupan yang lengkap seperti itu tentu cukup panjang, bukan? Otomatis, sinopsis tidak akan muat jika ditempatkan pada sampul belakang buku. Maka sudah jelas bahwa tulisan yang selalu kita lihat di bagian belakang buku tersebut bukanlah sinopsis. Apakah sekarang sudah jelas perbedaan antara keduanya?
Beberapa Contoh Blurb yang Umum Digunakan
Untuk memahami lebih dalam, berikut beberapa contoh blurb yang cukup umum digunakan oleh penulis atau penerbit untuk menarik pembaca. Barangkali bisa menjadi salah satu referensi ketika Anda menulis buku. Tentu, beberapa contoh ini perlu disesuaikan dengan konten atau genre buku ataupun tujuan promosinya.
1. Cuplikan Teks dalam Buku
Cuplikan teks adalah bagian dari isi buku yang dipilih secara khusus karena memiliki daya tarik emosional atau menggugah rasa penasaran. Biasanya, cuplikan ini diambil dari bagian yang paling dramatis atau penuh misteri dalam cerita.
Dengan menampilkan potongan kalimat atau paragraf yang kuat, blurb berupa cuplikan teks ini berfungsi sebagai jendela kecil yang memperlihatkan gaya penulisan dan atmosfer buku tanpa mengungkap keseluruhan alur. Berikut salah satu contohnya pada buku Asmaraloka karya Dandelion.
2. Testimoni Tokoh
Testimoni dari tokoh terkenal atau pakar di bidang tertentu merupakan salah satu cara efektif untuk meningkatkan kredibilitas sebuah buku. Bagian ini bisa berupa kutipan singkat yang menyatakan betapa menginspirasi, informatif, atau menggugah buku tersebut. Selain berada di halaman awal buku, biasanya, testimoni ini ditempatkan di sampul belakang.
Tentu testimoni ini berfungsi untuk meyakinkan calon pembaca bahwa karya tersebut layak untuk dibaca karena sudah mendapatkan pengakuan dari sosok ternama atau kompeten di bidang serupa dengan konten buku. Ini salah satu contoh yang ada di buku The Mastermind: 30 Profil CEO Inspiratif Indonesia.
3. Susunan Kalimat Baru yang Menggugah Penasaran
Blurb jenis ini diciptakan secara khusus oleh penulis atau tim pemasaran untuk menyusun kalimat-kalimat yang segar, orisinal, dan mampu memicu rasa ingin tahu. Tidak seperti cuplikan teks yang diambil langsung dari buku, susunan kalimat baru dirancang untuk menyampaikan esensi cerita atau tema buku dengan cara yang lebih kreatif dan persuasif.
Cara ini sering mengandalkan penggunaan bahasa kiasan, pertanyaan retoris, dan kata-kata yang penuh energi untuk mengajak pembaca menjelajahi lebih dalam isi buku. Misalnya dengan kalimat-kalimat yang memicu pembaca lebih penasaran dengan cerita lengkapnya. Salah satu contohnya di buku Equinox: New Dawn Karya Maulana Ahzarafie.
Fungsi Blurb pada Karya Novel
Seperti fungsi umumnya, blurb dibuat supaya pembaca tertarik dengan isi buku tersebut. Meski harus menggambarkan tentang isi cerita, tetapi ia tidak sampai mengungkap keseluruhan cerita. Dengan teks yang padat dan menggugah, ia menyampaikan esensi secara ringkas serta memikat. Berikut adalah penjelasan lebih detail mengenai fungsinya.
1. Memperkenalkan Novel
Blurb berfungsi sebagai gerbang pertama yang memperkenalkan novel kepada pembaca. Tentu, sebelum memutuskan membeli sebuah buku, calon pembaca akan melihat dahulu sampul belakang untuk mengetahui secara singkat isi buku tersebut. Melalui deskripsi singkat, blurb memberikan gambaran tentang genre, latar, dan premis dasar cerita.
2. Mengomunikasikan Gagasan Utama
Blurb menyiratkan nilai, konflik, atau pesan yang ingin disampaikan oleh penulis sehingga pembaca mendapatkan sekilas informasi tentang inti cerita. Dengan cara ini, blurb menjadi cermin dari visi penulis, sekaligus memberikan pembaca pemahaman tentang apa yang membuat novel tersebut istimewa.
3. Meningkatkan Minat dan Rasa Penasaran
Dengan menggunakan kalimat yang menggugah dan penuh imajinasi, blurb cenderung tersaji dalam bentuk teka-teki atau potongan misteri yang mengundang pembaca untuk mengetahui lebih banyak. Cara ini menciptakan “rasa lapar” untuk menjelajahi keseluruhan novel, yang membuat pembaca terdorong untuk segera membuka halaman pertama.
4. Mengarahkan Pilihan Pembaca
Dengan memberikan petunjuk tentang alur, karakter utama, atau konflik yang akan dihadapi, blurb membantu pembaca memutuskan apakah novel tersebut sesuai dengan selera dan minat mereka. Hal ini sangat penting dalam pasar buku yang kompetitif, di mana setiap kalimat promosi dapat memengaruhi keputusan membeli.
5. Memikat Secara Emosional
Melalui bahasa yang menyentuh, blurb dapat menciptakan ikatan emosional yang membuat pembaca merasa terhubung dengan cerita bahkan sebelum mereka membacanya secara utuh. Dengan begitu, blurb juga mempromosikan novel secara emosional, memancing imajinasi dan harapan akan pengalaman membaca yang mendalam.
Blurb bukan hanya sekadar rangkuman, tapi ia adalah alat promosi yang efektif untuk menggugah minat pembaca dengan cara yang singkat dan menarik. Dengan blurb yang tepat, sebuah buku dapat segera menarik perhatian, menciptakan rasa penasaran, dan akhirnya meningkatkan keinginan pembaca untuk menyelami keseluruhan isi buku.
Saatnya Menulis Novel Anda Sekarang Juga!
Setelah mengetahui pengertian, fungsi, hingga contoh blurb, rasanya tak lengkap jika belum ada naskah bukunya. Oleh karena itu, kini saatnya Anda menulis buku Anda sendiri. Namun, jika kendala waktu atau kesibukan tidak bisa ditepis, Anda bisa menggunakan jasa penulisan di http://jasapenulisprofesional.com. Jadi, buatlah buku Anda sekarang juga!