Yuk! Kupas Tuntas Kaidah Kebahasaan Teks Biografi

Kaidah kebahasaan teks biografi adalah fondasi penting dalam menyusun kisah hidup yang komunikatif, informatif, dan inspiratif. Bagi pemula, memahami dan menerapkan kaidah kebahasaan ini tidak hanya memperjelas struktur tulisan, tetapi juga memberi kekuatan naratif dalam kisah kehidupan seseorang.

Apa Anda ingin belajar menulis biografi? Untuk memahami kaidah penulisannya dengan benar, mari kita kupas satu per satu!

Apa Itu Teks Biografi?

Sebelum memahami kaidah kebahasaan teks biografi, mari kita pahami dulu apa pengertiannya. Teks biografi adalah tulisan yang berisi kisah atau perjalanan hidup seseorang (biasanya tokoh terkenal atau berpengaruh) yang ditulis oleh orang lain.

Teks ini bertujuan memberikan gambaran utuh tentang kehidupan tokoh, mulai dari latar belakang, pencapaian, hingga nilai-nilai inspiratif. Karena itu, penulisan biografi tidak sekadar menyusun peristiwa secara kronologis, tetapi juga membutuhkan pendekatan bahasa yang tepat agar kisah terasa hidup dan menarik.

Struktur Umum Teks Biografi

Memahami struktur merupakan hal penting dalam kaidah kebahasaan teks biografi. Apa saja struktur tersebut? Umumnya, teks biografi disusun dengan tiga bagian utama, di antaranya sebagai berikut.

1. Orientasi (Pengenalan Tokoh)

Bagian orientasi memuat informasi dasar tentang tokoh, seperti nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, latar belakang keluarga, pendidikan awal, serta lingkungan tempat dibesarkan. Tujuannya memberi gambaran awal agar pembaca memahami siapa tokoh yang dibahas dan dari latar seperti apa ia berasal.

2. Rangkaian Peristiwa (Kehidupan Tokoh)

Rangkaian peristiwa isinya mencakup pengalaman, perjuangan, keputusan penting, dan pencapaian tokoh. Bagian ini banyak menggunakan kata kerja aksi, kalimat kompleks yang menunjukkan urutan waktu, serta hubungan sebab-akibat.

3. Reorientasi (Penutup/Refleksi)

Reorientasi ini bersifat opsional. Biasanya berisi simpulan, pandangan penulis terhadap tokoh, atau pesan moral dari kisah hidupnya.

Kaidah Kebahasaan Teks Biografi yang Harus Diketahui

Setelah mengetahui gambaran umum dari teks biografi, selanjutnya mari kita bedah kaidah kebahasaan teks biografi yang wajib diketahui oleh pemula. Apa saja?

1. Menggunakan Kata Ganti Orang Ketiga

Salah satu kaidah yang paling mendasar adalah penggunaan kata ganti orang ketiga, seperti ia, dia, beliau, atau penyebutan langsung nama tokoh. Penggunaan kata ganti ini menunjukkan bahwa penulis berperan sebagai pihak ketiga yang menceritakan kehidupan tokoh lain, bukan dirinya sendiri.

Penggunaan kata ganti orang ketiga membuat penulisan tetap bersifat objektif. Dengan begitu, pembaca dapat fokus pada tokoh dan peristiwa yang disajikan, tanpa terpengaruh opini atau interpretasi pribadi penulis.

2. Menggunakan Konjungsi Temporal

Konjungsi temporal atau kata hubung waktu, sangat penting dalam teks biografi untuk menyusun kisah secara runtut. Kata-kata seperti kemudian, selanjutnya, setelah itu, pada akhirnya, dan lalu membantu menghubungkan peristiwa satu dengan yang lain secara logis.

Penggunaan konjungsi temporal ini menjaga kelancaran cerita dan membuat pembaca mudah mengikuti urutan waktu kejadian dalam kehidupan tokoh.

 

3. Menggunakan Kata Kerja Pasif

Kaidah kebahasaan teks biografi yang tak kalah penting berikutnya adalah penggunaan kata kerja pasif. Dalam biografi, fokus utama bukan pada siapa yang melakukan tindakan, tetapi pada apa yang dialami atau dicapai oleh tokoh. Karena itu, kalimat pasif digunakan untuk menonjolkan peristiwa atau pencapaian tokoh.

Selain membuat bahasa terdengar lebih formal dan objektif, bentuk pasif juga memberi kesan menghargai tokoh. Pusat perhatian diarahkan pada hasil atau pengaruh dari tindakan tersebut, bukan pada pelakunya.

4. Menggunakan Kata Kerja Aksi

Dalam kaidah kebahasaan teks biografi, kata kerja aksi sangat penting karena menggambarkan tindakan nyata tokoh. Kata seperti berjuang, mendirikan, mengemudi, dan sebagainya menunjukkan aktivitas tokoh secara dinamis dan proses kehidupannya.

Penggunaan kata kerja aksi membuat narasi lebih hidup dan menarik, sekaligus membantu pembaca memahami peran aktif tokoh dalam cerita. Dengan kata kerja ini, pembaca dapat merasakan semangat dan usaha tokoh dalam menjalani kehidupannya.

5. Menggunakan Kalimat Kompleks

Kalimat kompleks terdiri atas satu kalimat utama dan satu atau lebih anak kalimat yang saling terhubung. Struktur ini memungkinkan penulis menyampaikan lebih dari satu ide dalam satu kalimat sehingga informasi dapat disajikan secara lebih rinci, logis, dan menyatu.

Dalam teks biografi, kalimat kompleks sering digunakan untuk menjelaskan hubungan sebab-akibat, kondisi, atau latar belakang dari suatu peristiwa. Hal ini membantu pembaca memahami alur kehidupan tokoh secara lebih utuh dan mendalam.

6. Menyertakan Keterangan Waktu dan Tempat

Agar kisah dalam teks biografi terasa hidup, penulis harus menyertakan keterangan waktu dan tempat yang jelas. Informasi ini membantu pembaca membayangkan kapan dan di mana peristiwa penting dalam kehidupan tokoh terjadi.

Keterangan waktu, seperti tanggal atau tahun, serta keterangan tempat, seperti kota atau negara, memberikan konteks sosial dan sejarah yang memperkaya narasi. Dengan begitu, pembaca tidak hanya memahami fakta, tetapi juga suasana di balik peristiwa tersebut.

7. Bahasa yang Objektif dan Formal

Dalam kaidah kebahasaan teks biografi, penggunaan bahasa yang objektif dan formal sangat penting karena biografi bukanlah cerita fiksi atau opini pribadi. Teks biografi harus menyampaikan fakta dan informasi secara akurat tanpa dipengaruhi oleh perasaan atau pandangan subjektif penulis.

Bahasa yang digunakan harus netral dan tidak memihak, sehingga pembaca dapat menilai tokoh berdasarkan data dan peristiwa yang disajikan. Oleh karena itu, ungkapan yang berlebihan, kata-kata slang, atau bahasa gaul harus dihindari agar teks tetap terjaga keseriusan dan kredibilitasnya.

Cara Menulis Biografi Sesuai Kaidah Kebahasaan

Agar tulisan biografi Anda sesuai dengan kaidah kebahasaan teks biografi, berikut beberapa cara praktis yang dapat diterapkan.

  1. Mulai dengan riset mendalam. Carilah data faktual dari sumber terpercaya agar infomasi yang disampaikan akurat.
  2. Gunakan struktur dan kronologi yang jelas. Susunlah cerita berdasarkan urutan waktu (jika alur maju), tetapi jika menggunakan alur campuran tetap perlu diperhatikan juga kejelasan kronologinya.
  3. Hindari opini pribadi. Opini pribadi akan membuat tulisan Anda kurang dipercaya. Oleh karena itu, sebelum menulis biografi harus memiliki data yang cukup terkait tokoh yang ditulis.
  4. Revisi dan baca ulang. Periksa kembali apakah semua kaidah sudah diterapkan dan tidak ada kesalahan penulisan.

Dengan menerapkan dan memahami kaidah kebahasaan teks biografi serta cara-cara penulisannya dengan benar, proses menulis biografi akan menjadi lebih mudah dan terarah. Hasilnya, kisah hidup tokoh dapat disajikan secara menarik, informatif, dan sesuai kaidah, sehingga pembaca pun lebih mudah memahaminya.

Ingin Dibantu Membuat Buku Biografi?

Jika Anda ingin menuliskan kisah hidup dalam bentuk buku biografi, tetapi masih bingung mencari penulis yang tepat, tak perlu khawatir. Percayakan pada kami, jasa penulis profesional yang siap membantu. Prosesnya mudah, Anda hanya perlu menceritakan dan kami akan menuliskannya.

Dengan begitu, tak perlu risau lagi terkait bagaimana kaidah kebahasaan teks biografi yang benar karena kami sudah berpengalaman. Tertarik? Buat janji sekarang di https://jasapenulisprofesional.com

Bagikan Ke :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to top