Pikiran Tidak Pernah Diam? Begini Cara Mengatasi Overthinking!

Pernahkah Anda merasa seolah otak Anda terus berlari tanpa jeda? Bahkan saat tubuh Anda sedang diam, pikiran tetap sibuk membayangkan atau mengkhawatirkan sesuatu yang sebenarnya di luar kendali? Jika iya, inilah saatnya mulai fokus pada langkah-langkah mengatasi overthinking.

Overthinking yang sudah cukup parah dan perlu segera diatasi karena dapat mengganggu produktivitas. Maka dari itu, penting untuk memahami bagaimana cara mengatasinya, agar pikiran bisa kembali tenang dan hidup terasa lebih ringan.

Apa Penyebab Overthinking?

Sebelum kita membahas cara mengatasi overthinking, mari ketahui penyebabnya terlebih dahulu. Overthinking ini tidak muncul begitu saja. Ada akar-akar yang menumbuhkannya, di antaranya sebagai berikut.

1. Perfeksionisme

Banyak individu yang tumbuh dengan prinsip “tidak boleh salah” atau “tidak boleh gagal”.  Namun, keinginan itu tanpa disadari bisa berubah menjadi tekanan. Maka dari itu, mereka cenderung menganalisis semua pilihan dan memikirkannya dengan berlebihan.

2. Takut Dinilai atau Ditolak

Setiap manusia ingin diterima. Namun, ketakutan akan penolakan bisa membuat kita berlebihan dalam memikirkan tindakan. Kita terus bertanya dan takut tidak diterima oleh lingkungan sekitar. Yang akhirnya, membuat lebih banyak diam, tetapi berisik di pikiran.

3. Luka dari Masa Lalu

Trauma meninggalkan jejak mendalam dalam pikiran. Ingatan menyakitkan bisa datang kembali berulang, seolah memaksa kita kembali ke masa lalu. Setiap detail bisa muncul tiba-tiba, memicu kecemasan, ketakutan, hingga rasa bersalah. Inilah salah satu sumber overthinking yang paling sulit dikendalikan.

 

Apa Dampak Tidak Mengatasi Overthinking?

Overthinking itu ibarat air yang menetes tanpa henti pada sebuah batu. Awalnya mungkin tak terasa, tetapi lama-lama bisa membentuk lubang. Begitu juga dengan dampaknya pada tubuh dan pikiran kita. Apa saja?

  1. Kehilangan Fokus dan Energi

Terlalu banyak berpikir bisa membuat tubuh kita lelah, energi seperti menghilang dalam sekejap saja. Kita menjadi sulit fokus, bahkan untuk hal-hal sederhana seperti membaca atau menyelesaikan pekerjaan yang mudah.

  1. Tidur yang Terganggu

Ketika pikiran terus aktif, tidur menjadi tugas yang sulit. Mungkin kita memang berbaring di tempat tidur, tetapi otak menolak untuk diam karena kesulitan mengatasi overthinking tersebut.

  1. Menunda Tindakan

Terlalu lama berpikir justru bisa membuat kita bingung dalam bertindak. Kita lebih memilih menunggu karena banyaknya keraguan dan ketidakpercayaan, hingga akhirnya kesempatan lewat begitu saja.

Bagaimana Cara Mengatasi Overthinking?

Menghentikan overthinking bukan tentang memaksa pikiran untuk diam, melainkan bagaimana kita bisa berdamai dengannya. Lantas, bagaimana caranya?

1. Sadari Saat Pikiran Mulai Kacau

Kesadaran adalah langkah pertama. Kita tidak bisa mengubah apa yang disadari. Oleh karenanya, kita harus mulai memperhatikan momen atau waktu ketika pikiranmu mulai terjebak dalam lingkaran kekacauan. Tandai waktu dan situasinya sehingga kita akan lebih siap menghadapinya.

2. Batasi Waktu untuk Menganalisis

Memberi batasan waktu bisa membantu mengatasi overthinking. Misalnya, targetkan memikirkan suatu masalah hanya selama 15 menit, setelahnya harus melakukan hal yang lain. Dengan begitu, kita akan tetap memberi ruang untuk berpikir, tetapi tidak membiarkannya mengambil alih.

3. Ubah Pertanyaan dalam Kepala

Sering kali, overthinking muncul karena kita bertanya pada diri sendiri hal-hal yang melemahkan, seperti “Kenapa aku selalu gagal?”. Kita harus mengubah pertanyaan tersebut menjadi lebih membangun agar membawa pikiran ke arah yang lebih sehat. Misanya, “Apa hikmah yang bisa aku ambil?”.

4. Rawat Tubuh dengan Baik

Mengatasi overthinking bisa dilakukan dengan merawat tubuh karena hal ini juga memengaruhi pemikiran kita. Kurang tidur, makanan tidak sehat, dan kurang bergerak bisa memperburuk overthinking. Anda bisa mulai dengan tidur lebih awal, membuat rutinitas jalan kaki setiap pagi, mengurangi konsumsi kafein, dan lain sebagainya.

5. Jangan Hadapi Semua Sendiri

Kita sering merasa harus menanggung semuanya sendiri, padahal berbagi justru bisa meringankan. Bicarakan isi pikiran dengan orang yang dipercaya. Jika beban terasa berat dan mengganggu keseharian, berbicara dengan terapis adalah langkah bijak. Profesional dapat membantu kita menemukan akar masalah dan cara mengatasinya.

6. Melatih Mindfulness

Melatih mindfulness bisa membantu mengatasi overthinking karena bisa membuat kita tidak terjebak masa lalu atau cemas berlebihan tentang masa depan. Mulailah dengan hal sederhana, misalnya menarik napas dan merasakan embusannya. Kuncinya adalah menerima tanpa menghakimi, sebab di sanalah ketenangan muncul.

7. Lakukan Tindakan Kecil

Terkadang, satu-satunya jalan keluar dari lingkaran pikiran adalah berani bertindak. Tak perlu tindakan yang besar, kita bisa memulainya dengan hal-hal kecil untuk mengatasinya. Misanya, jika khawatir gagal ujian, mulailah belajar secara konsisten setiap hari, sebab langkah kecil bisa membawa perubahan besar.

8. Bersikap Baik Pada Diri Sendiri

Overthinking sering muncul karena kita terlalu keras pada diri sendiri. Melatih bersikap baik pada diri akan membuat pikiran lebih ringan dan merespons segala hal lebih bijak. Dengan memberi perhatian kasih pada diri sendiri, pikiran kacau kita pelan-pelan bisa menjadi sahabat, bukan lagi musuh yang membuat tertekan.

9. Tumpahkan Isi Kepala ke Tulisan

Isi kepala terkadang bisa terasa seperti benang yang kusut, penuh dan membingungkan. Cara mengatasi overthinking ini bisa kita lakukan dengan menulis untuk mengurainya. Kita bisa menulis di kertas, HP, hingga laptop sekalipun sebagai sebuah diary. Tulis saja apa yang ada dalam kepala menjadi sebuah curhatan tertulis.

Biarkan semuanya mengalir keluar. Setelah itu, kita bisa membacanya kembali dan memahami apa yang sedang dirasakan. Dengan demikian, kita bisa lebih jujur dalam mengenali diri sendiri.

Ingin Menuangkan Pemikiran ke Dalam Sebuah Buku?

Telah dijelaskan bahwa salah satu cara efektif untuk meredakannya adalah menuliskannya di atas kertas sebagai sebuah diary. Namun, jika ternyata pikiran Anda begitu banyak hingga memenuhi halaman demi halaman, mungkin itu bisa menjadi awal dari sebuah buku.

Jangan ragu untuk menulis dan membukukannya. Bisa jadi, apa yang Anda rasakan juga dirasakan oleh orang lain. Dalam proses menulis itu, Anda mungkin menemukan jawaban atas kegelisahan diri sendiri. Yang artinya, tulisan Anda akan sangat bermanfaat bagi banyak orang yang membacanya.

Namun jika Anda merasa kesulitan menyusun ide atau menuangkannya ke dalam bentuk buku, kami siap membantu. Bersama jasa penulis profesional kami, Anda bisa mengubah pemikiran dan pengalaman menjadi karya tulis yang utuh, tersusun rapi, dan layak dibaca.

Prosesnya pun mudah dan sistematis, kami akan merumuskan berbagai konsep yang cocok untuk dibukukan hingga siap untuk diterbitkan. Namun, Anda juga tetap bisa turun tangan untuk menyesuaikannya dengan preferensi yang diinginkan.

Dengan demikian, Anda tidak hanya akan mengatasi overthinking, tetapi sekaligus bisa melahirkan sebuah karya. Tertarik? Silakan hubungi kami untuk informasi lebih lanjut. Anda juga bisa mengunjungi laman https://jasapenulisprofesional.com untuk menggali informasi terkait jasa ini.

Bagikan Ke :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to top